Jumat, 25 Juni 2010

PRASASTI BUDDHA DI TENGAH KOTA

Alangkah luar biasa, ada sebuah prasasti berupa patung Buddha di tengah-tengah kota Surabaya, Jawa Timur. Biasanya, yang namanya prasasti, ada di pinggir kota. Kalau pun ada prasasti di tengah kota, paling-paling umurnya tidak lama. Biasanya langsung dipindah ke pinggir kota atau dimuseumkan. Maklumlah, zaman modern seperti sekarang ini kita terkadang kurang bersahabat dengan masa lalu.

Namun kota Surabaya membuktikan. Ketika berkunjung ke Taman Apsari di Surabaya, aku membuktikannya. Ternyata benar, lho, terdapat beberapa peninggalan kuno yang merupakan warisan budaya nenek moyang. Salah satu peninggalan tersebut adalah arca Budha Mahasobya yang lebih dikenal dengan nama JOKO DOLOG.



Arca Budha Mahasobya ini berasal dari Kandang Gajak. Pada 1817 dipindahkan ke Surabaya oleh Residen de Salis. Daerah kandang Gajak dulu merupakan wilayah Kedoeng Wulan, yaitu daerah di bawah kekuasaan Majapahit. Pada masa penjajahan Belanda, daerah ini termasuk dalam Karesidenan Surabaya, sedangkan masa sekarang termasuk wilayah desa Bejijong, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.

Arca Budha Mahasobya ini dikenal dengan nama Joko Dolog ini. Selain sebagai tempat pemujaan oleh mereka yang beragama Buddha, Joko Dolog juga banyak dikunjungi orang-orang yang mohon berkah. Katanya kalo berdoa buat mohon berkah di depan Joko Dolog, bakal banjir rezeki. Wah, bener tidak ya?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.