Senin, 12 September 2011

MENGIKUTI KONFRENSI INTERNASIONAL DUNIA KEAKSARAAN

Setelah menyaksikan film Eat,Pray and Love, saya berpikir, India adalah negara unik yang ingin saya jelajahi. Bukan untuk melihat apakah cerita di film-film India benar-benar nyata atau tehniknya canggih. Juga untuk melihat kepadatan dan kebisingan penduduk India. Apapun alasannya, saya tetap ingin menjelajahi India lewat dunia literacy (dunia keaksaraan).

Selain dunia keaksaraan, saya juga ingin mengetahui pergerakan nasional pemerintah India dan masyarakat India, yang konon kabarnya menunjukkan perkembangan yang sangat pesat. Yes! Saya akhirnya berada di Indies untuk mengikuti International Conference on Woman's Literacy for Inclusive and Sustainable Development pada September 2011 ini.


Saya di samping spanduk konfrensi keaksaraan. Konfrensi ini super inspiratif. Sebab, melek aksara bukan semata-mata mampu membaca, tetapi juga menjadi akar peradaban.

Setelah penerbangan yang Panjang, kurang lebih 6 jam, akhirnya tanggal 11 September 2011, saya tiba di bandar udara Mahatma Gandhi, New Delhi. Udara panas dan berdebu dengan suhu 32 derajat celcius. Semakin panas, karena saya tidak merasakan hembusan angin. Ini yang membuat pemandangan di kota Delhi sedikit sulit untuk saya nikmati.

Pemandangan sepanjang jalan tidak banyak berbeda dengan jalan layang di daerah tanjung Priok, hanya saja jalannya sepi dan tanpa container memadati jalan. Beberapa Bajaj lewat, namun hebatnya mereka sudah punya sub way sekarang. Jakarta kapan ya?

Saya berangkat ke India bersama Direktur Dikmas Kemdiknas, ibu Ella Yulaelawati Phd. Saat tiba di New Delhi pada saat ada bom dan gempa bumi. Tapi Alhamdulillah saya tidak terkena dampak itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.